My Dad's Story - Dream For My Child
Tuesday, August 4, 2020
Edit
Pada awal tahun 2015, satu iklan asuransi tayang di sejumlah stasiun televisi di Hongkong. Iklan yang menggambarkan hubungan antara ayah dan anak. Ayah yang hendak membahagiakan anaknya, dan anak yang pada akhirnya memang berbahagia, meski mengetahui betapa sesungguhnya, kebahagiaan ayahnya dibangun atas upaya yang sungguh-sungguh bertolak belakang dari kebahagiaan itu sendiri.
Sang ayah bersikap seolah-olah tidak ada masalah apapun. Bersikap seolah-olah ia seperti ayah-ayah teman anaknya yang serba berkecukupan. Padahal ia sebenarnya tengah lintang-pukang mencari pekerjaan dan kemudian menerima pekerjaan apa saja, termasuk membersihkan kaca dan menjadi kuli panggul, untuk mendapatkan uang.
Tapi di hadapan anaknya, seorang gadis kecil, ia selalu berusaha tampak keren. Ia mengenakan jas dan dasi setiap hari, dan baru membukanya di tempat kerja. Ia mengira anaknya tidak tahu. Padahal anaknya tahu. Anaknya tahu dia berbohong.
Ayah adalah ayah paling manis di seluruh dunia;
Ayah adalah yang paling tampan;
Paling pintar;
Paling pandai;
Paling baik hati;
Dia adalah laki-laki hebatku;
Ayah ingin aku melakukan yang terbaik di sekolah;
Ayah adalah yang terhebat;
Tapi...
Dia berbohong...
Dia berbohong tentang mempunyai pekerjaan...
Dia berbohong tentang mempunyai uang...
Dia berbohong bahwa dia tidak lelah...
Dia berbohong bahwa dia tidak lapar...
Dia berbohong bahwa kami punya segalanya...
Dia berbohong tentang kebahagiannya...
Dia berbohong karena saya...
..."seperti semua orang lainnya, mempunyai kehidupan yang lebih baik"...
Semoga kita bisa mengambil makna dari iklan kreatif ini, dan yang menjadi catatan adalah "Masa depan anak adalah nilai dari setiap pengorbanan". Untuk kehidupan kita sehari-hari dapat kita jadikan quote Masa depan kita adalah nilai dari setiap pengorbanan hari ini.
Artikel ini sebelumnya di Posting oleh http://www.defantri.com