Matematika Dan Wanita
Friday, April 10, 2020
Edit
Hari ini 21 April, adalah hari kelahiran Raden Ajeng Kartini dan dijadikan sebagai Hari Kartini di negara kita yang tercinta ini. Tulisan ini terinspirasi dari wanita-wanita gigih salah satunya pahlawan Wanita kita ini.
Door Duistermis Tox Licht
Door Duistermis tox Licht yang dalam bahasa Indonesia diartikan 'Habis Gelap Terbitlah Terang', itulah judul buku dari kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal. Banyak cerita perjuangan tentang R.A.Kartini ini yang tidak dapat kita bahas disini secara lengkap.Saya hanya coba mengambil hubungan antara matematika dan wanita, karena tidak terbayangkan kehidupan ini tanpa seorang Wanita. Dengan analisa sederhana dan Anda juga melihatnya setiap hari, saya mengatakan bahwa wanita itu adalah raja sekaligus pelayan bagi kita semua.
Pelayan: Tidak bisa kita pungkiri dominan hidup kita ini dilayani oleh seorang wanita, bahkan bukan hanya sewaktu kita kecil dilayani oleh seorang wanita jika sudah dewasa kitapun semakin membutuhkan pelayan prima seorang wanita.
Raja: Surga berada dibawah telapak kaki ibu, disini dia kita agungkan layaknya seorang raja.
Sekarang, apakah Anda bisa bayangkan kehidupan ini tanpa matematika? saya sendiri tidak dapat membayangkan kehidupan ini seperti apa seandainya matematika itu tidak ada. Kenapa tidak terbayangkan kehidupan ini tanpa matematika itu seperti apa? karena matematika itu adalah queen of science, dan queen itu adalah seorang wanita. Matematika disebut juga dengan sebutan raja sekaligus pelayan bagi ilmu-ilmu yang lain.
Pelayan: Matematika melayani kita dengan membantu kita lebih mudah memahami ilmu-ilmu fisika, kimia, biolgi, ekomomi, geografi dan ilmu yang lainnya.
Raja: Kita tidak akan bisa mampu memahami ilmu-ilmu fisika, kimia dan ilmu lainnya jika kita tidak paham matematika sehingga disini matematika layak seperti raja dari ilmu pengetahuan yang lain.
Suatu hubungan yang sangat signifikan antara matematika dan wanita.
KONKLUSI/KESIMPULAN:
Jika Anda mencintai seorang wanita maka suatu kewajaran Anda juga mencintai matematika dan jika Anda seorang wanita tetapi tidak mencintai matematika itu bahaya karena kalian punya banyak kesamaan. Mari Mencintai Matematika dan Wanita.
Pada akhir tulisan yang sedikit ngawur ini saya ucapkan Terimakasih kepada Raden Ajeng Kartini, kami akan selalu mengingat jasa pengorbananmu dan meneruskan perjuanganmu.
Artikel ini sebelumnya di Posting oleh http://www.defantri.com