Perkembangan Psikososial Pada Anak
Wednesday, November 8, 2017
Edit
Menurut Sigmund Freud dalam Yupi Supartini ( 2004 ), perkembangan psikososial anak dibagi menjadi :
a. Fase Oral
b. Fase anal
Fase ini berlangsung pada masa 1-3 tahun . pada masa ini anak mulai meperlihatkan rasa ke AKU-annya. Sikapnya sangat egoistik. Ia pun mulai mengenal tubuhnya sendiri dan mendapat kepuasan dari pengalaman auto-erotiknya. Sesuai dengan namanya fase anal, salah satu kiprah anak yaitu latihan kebersihan atau disebut “ toilet training”.Anak mengalami rasa puas ketika bisa menahan maupun ketika mengeluarkan tinjanya. Bila orang renta tidak sanggup mebantu anak untuk menuntaskan kiprah latihan kebersihan dengan baik maka akan terjadi banyak sekali kesulitan tingkah laku.
c. Fase Oedipal/falik
Biasanya terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Anak mulai bisa
mencicipi dorongan seksualitas yang lalu ditujukan kepada orang renta dengan jenis kelamin yang berbeda. Perasaan ini menyebabkan dorongan untuk bersaing dengan orang renta yang memiliki jenis kelamin sama dengannya, untuk meperebutkan perhatian orang renta yang lain.Dengan demikian anak sanggup mencicipi rasa seksual ang berkembang ini denagn lebih bebas. Namun demikian usang kelamaan anak akan sadar sendiri bahwa ia mustahil mengekspresikan perasaannya dengan seenaknya dan juga mustahil memenangkan persaingan melawan orang tuanya., maka ia berguru untuk menahan diri. Disisni tampak bahwa anak mulai berguru menyesuaikan diri. Perasaan seksual yang negative ini lalu menjadikan anak menjauhi orang renta yang berjenis kelamin berbeda, dan ia mulai mendekat pada orang renta dengan jenis kelamin sama. Pada ketika iniilah dimulai proses identifikasi seksual. Ditandai dengan pergaulan anak yang lebih suka bermain dengan teman yang jenis kelamin sama.
d. Fase laten
Biasanya terjadi pada anak usia 7-12 tahun. Periode ini merupakan periode integrasi yang bercirikan anak harus berhadapan dengan banyak sekali macam tuntutan sosial menyerupai korelasi kelompok, pelajaran sekolah , konsep moral dan etik, dan korelasi dengan dunia dewasa.
Dengan selesainya fase laten, maka sampailah anak pada fase
terakhir dalam perkembangan, yaitu fase genital. Dalam fase ini anak dihadapkan dengan problem yang kompleks, dan ia diperlukan bisa bereaksi sebagai orang dewasa. Kesulitan yang sering timbul pada fase ini seringkali disebabkan oleh lantaran si anak belum sanggup menuntaskan tahap perkembangannya dengan tuntas.
Berbagai Sumber