Arthur Benjamin: Keajaiban Bilangan Fibonacci
Tuesday, July 11, 2017
Edit
Mengapa kita belajar matematika. Pada dasarnya, karena tiga sebab: PERHITUNGAN, PENERAPAN, dan yang terakhir, yang sayangnya hal yang paling kita abaikan, INSPIRASI.
Matematika adalah ilmu tentang pola dan kita mempelajarinya untuk belajar berpikir secara logis, kritis dan kreatif, namun matematika yang kita pelajari di sekolah tidak dapat memotivasi para siswa dengan efektif, dan saat mereka bertanya, "Mengapa kita belajar hal ini?" seringkali dikatakan bahwa karena mereka memerlukannya untuk kelas matematika atau ujian berikutnya.
Namun bukankah akan menjadi luar biasa jika setiap waktu kita belajar matematika hanya karena matematika itu indah atau menyenangkan, atau merangsang pikiran? Nah, saya tahu banyak orang tidak punya kesempatan untuk melihat bagaimana hal ini bisa terjadi, jadi saya akan memberikan contoh singkat dengan koleksi bilangan favorit saya, Bilangan Fibonacci.
Orang yang kita kenal dengan nama Fibonacci sesungguhnya bernama Leonardo dari Pisa, 'dan bilangan-bilangan ini muncul dalam bukunya "Liber Abaci," yang mengajarkan kepada Dunia Barat tentang metode aritmatika yang kita gunakan saat ini Dalam penerapannya, Bilangan Fibonacci dijumpai di alam, sangat sering. Jumlah kelopak pada bunga biasanya merupakan Bilangan Fibonacci, atau jumlah lingkaran pada bunga matahari atau nanas juga cenderung merupakan Bilangan Fibonacci.
Nyatanya, ada banyak penerapan lain dari Bilangan Fibonacci, namun yang paling menginspirasi bagi saya adalah pola indah yang ditunjukkan oleh bilangan itu. Mari saya tunjukkan salah satu favorit saya. Anggap saja Anda menyukai bilangan kuadrat, dan sejujurnya, siapa yang tidak suka?
Nah, bukan kejutan bahwa jika Anda menambah dua Bilangan Fibonacci yang berurutan, Anda akan mendapatkan Bilangan Fibonacci berikutnya, bukan begitu? Begitulah bilangan itu dibuat.
Enam adalah dua dikali tiga,
15 adalah tiga dikali lima,
40 adalah lima dikali delapan,
dua, tiga, lima, delapan, siapa yang kita pahami? Tentu saja Fibonacci!
Mengapa kuadrat dari satu, satu, dua, tiga, lima, dan delapan jika dijumlahkan sama dengan 8 dikali 13?
Kita mulai dari persegi 1 X 1,
lalu saya membuat persegi 1 X 1 di sebelahnya.
Kini, ada segiempat 1 X 2.
Di bawahnya,
saya akan membuat persegi 2 X 2,
dan di sebelahnya, persegi 3 X 3,
di bawahnya, persegi 5 X 5,
lalu persegi 8 X 8,
kini ada satu segiempat besar, bukan?
21 kali 34 dan seterusnya.
Kini lihat yang ini.
Jika Anda membagi 13 dengan 8 hasilnya 1,625.
Dan jika Anda membagi bilangan yang lebih besar dengan yang lebih kecil hasilnya akan menjadi semakin kecil hingga 1.618, yang dikenal oleh banyak orang sebagai "Rasio Emas," angka yang telah membuat kagum para matematikawan, ilmuwan, dan seniman selama berabad-abad.
Kini, saya menunjukkan semua hal ini karena, seperti kebanyakan dari ilmu matematika, ada bagian sisi indahnya yang saya khawatir tidak mendapat perhatian yang cukup di sekolah-sekolah kita. Kita menghabiskan banyak waktu mempelajari perhitungan, namun kita jangan lupa tentang penerapannya, termasuk, mungkin penerapan yang paling penting, pembelajaran untuk berpikir.
Jika saya dapat merangkum hal ini dalam sebuah kalimat, kalimat itu adalah:
Matematika bukan sekedar mencari nilai X, namun juga mencari tahu mengapa
Terima kasih banyak. [Arthur Benjamin] Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif;
Artikel ini sebelumnya di Posting oleh http://www.defantri.com